Soal Kaya-Tidak Kaya Indonesia

Masih Belum Percaya Kalau Indonesia Kaya Raya?!

Tiw, seorang pengusaha asal Singapura, dengan logat bicara gaya melayu, English (atau Singlish?) menceritakan apresiasinya terhadap bangsa kita.


"Your country is so rich!"


Haha (tertawa miris). Puja-puji ini sudah sangat biasa kita dengar. Sejak kita masih di sekolah dasar, sampe saat kini saat kita menyaksikan wawancara dengan turis mancanegara yang berlibur ke Indonesia dan dimintai kesannya. Saking sudah biasanya, kita hanya bisa tersenyum simpul, bukan karena setuju, tapi hanya demi menyenangkan hati si turis yang memuji.


Eh, tapi tunggu dulu. Kali ini, si pengusaha asal Singapura itu memaparkan alasannya, dimulai dengan satu pernyataan superpede: "Indonesia doesn't need the world, but the world need Indonesia!" Kenapa?

"Everything can be found here in Indonesia, you dont need the world!" dia mengulangi.


"Mudah saja, Indonesia adalah paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. So, dunia yang butuh Indonesia!" jawabnya lugas. "Singapore is nothing, we can't be rich without Indonesia,” dia kembali menegaskan. “Kira-kira 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura setiap

bulan. Nah, bisa dibayangkan berapa banyak uang yang masuk ke kami? Apartemen-apartemen dan condo terbaru kami yang beli pun orang-orang Indonesia, tak peduli harganya yang selangit, laku keras. Lihatlah saja rumah sakit-rumah sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat." Tambahnya.


"Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan di Indonesia masuk ke wilayah kami? Ya benar-benar panik. Sangat terasa, we are nothing." Ia bercerita dengan nada sedih sekaligus bangga dengan Indonesia. "Kalian tak tahu, kan, kalau pada Agustus kemarin dunia krisis beras, termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras," ujarnya bertanya sekaligus menjawab pertanyaannya sendiri.


Tidak berhenti di situ, fakta-fakta lain bergulir dari bicaranya. "Lihatlah negara kalian, air bersih di mana-mana. Lihatlah negara kami, air bersih pun harus kami beli dari malaysia. Saya pernah ke kalimantan, bahkan pasir pun mengandung permata yang terlihat meng-glitter kalau dipajan matahari bersinar. Petani di sana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik China. Ironisnya, si pabrik menjualnya kembali seharga Rp30.000/kg. Saya melihatnya sendiri," ujarnya dengan penuh keyakinan.


"Sadarkah kalian kalau negara-negara di dunia selalu takut untuk mengembargo Indonesia? Kenapa?Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo!” paparnya dengan berapi-api. “Harusnya, kalianlah yang mengembargo diri kalian sendiri.” ujarnya. Lho, bagaimana caranya? “Belilah segala sesuatu kebutuhan kalian dari petani-petani kalian sendiri. Belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri. Tak perlu kalian impor! Kalau bisa produksi sendiri!" paparnya memberikan tips.


Terakhir, pengusaha asal Singapura itu bermaklumat. "Jika kalian bisa mandiri, bisa mengembargo diri sendiri, Indonesia will rules the world." ungkapnya lirih.

Comments