bersiasat dengan pemanasan global


Bercocok Tanam dan Teras Rumah
Hobi yang berbuah bisnis

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, bentuk kebudayaan bercocok tanam mengalami perubahan, menyesuaikan diri dengan perilaku masyarakatnya. Kalau dulu bercocok tanam membutuhkan lahan luas di areal tanah terbuka, kini kegiatan ini bisa dirampingkan ke pot-pot di halaman rumah. Contoh lainnya, kalau dulu bercocok tanam sebagai mata pencarian, kegiatan ini kini menjadi penyaluran hobi sekaligus pengusir stres

Berangkat dari kesenangan pada tanaman, mempercantik pekarangan kosong di rumah, hingga kebutuhan relaksasi, semakin banyak orang yang menekuni bidang bercocok tanam atau mengoleksi tanaman. Dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong di setiap jengkal rumah, para peminat hobi ini, menghiasi rumah mereka dengan berbagai tumbuhan, terutamanya tanaman hias dengan beragam teknik penanaman. Selain tidak membutuhkan lahan luas, hobi ini bisa dibilang tidak terlalu merepotkan perawatan—bisa dilakukan setelah menyelesaikan aktivitas sehari-hari atau pada saat weekend. Nyatanya, memang ada kesejukan dan kesenangan tersendiri saat merawat dan memperhatikan keindahan tanaman-tanaman tersebut. Untuk memulainya, kegiatan bercocok tanam ini juga tidak terlampau mahal, aneka jenis tanaman, mulai dari tanaman buah, tanaman daun, hingga tanaman bunga, dijual dengan harga yang terjangkau.

Uniknya, hobi bercocok tanam ini justru menghadirkan peluang bisnis. Terbukti dengan munculnya varietas-varietas tanaman hias baru yang menjadi incaran banyak orang dan harganya pun ikut melambung, hingga jutaan rupiah perbatangnya. Salah satu jenis tanaman yang sedang booming saat ini adalah Aglonema dan Adenium. Bisa Anda bayangkan keuntungan yang diraup dari bidang ini.

Tak terbatas pada kebutuhan mempercantik pekarangan, tanpa disadari, hobi ini telah membantu ‘mendinginkan’ dunia yang tengah gencar dilanda kampanye Global Warning! Hobi bercocok tanam menjadi salah satu bentuk kegiatan yang memulihkan keasrian bumi ini. So, bayangkan kalau setiap rumah di Jakarta memiliki setidaknya sepuluh tanaman, kekhawatiran terhadap pemanasan global bisa sedikit diredup.

Comments

Popular Posts